29 Juli, 2012

Kebahagiaan Berpuasa

Post oleh : Siger property | Rilis : 15.32 | Series :

Sahabat Abi Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: 
"Allah azza wa jalla telah berfirman: Seluruh amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa. 
Puasa adalah milik-Ku, dan Aku yang akan memberinya balasan khusus. Puasa adalah perisai neraka. 
Apabila salah seorang di antara kamu sedang berpuasa, maka janganlah berbicara kotor dan keji. 
Apabila ada seseorang yang mencaci atau mengajak berkelahi, maka katakanlah: "Aku sedang berpuasa." Demi Dzat yang diri Muhammad berada dalam kekuasaan-Nya, bau bacin mulut orang yang puasa adalah lebih wangi di sisi Allah daripada bau minyak wangi. Bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan: Ketika berbuka, berbahagia dengan santapan berbuka. Dan ketika bertemu dengan Tuhannya, berbahagia dengan puasanya." (HR. Bukhari dan Muslim, sedang teksnya menurut riwayat Muslim). Sedang teks,dalam riwayat Bukhari: "Dia meninggalkan makan, minum dan syahwat karena mencari keridhaanKu. Puasa adalah milik-Ku, dan Aku yang akan membe­rinya balasan khusus. Sedang kebaikan akan mendapat pahala sepuluh kali lipat."

Sahabat Mu'adz bin Jabal ra berkata, bahwa Nabi saw telah bersabda: "Ya Mu'adz, bersediakah kamu sekiranya aku tunjukkan kepadamu pintu-pintu kebaikan?" Jawabku: "Ya Rasulullah, saya bersedia menerimanya." Lam Rasulullah ber­sabda: "Puasa adalah penangkal neraka, sedangkan sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air dapat mematikan api." (HR. Tirmidzi dalam kitab shahihnya).

Sahabat Abi Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Setiap sesuatu ada zakatnya. Sedang zakat bagi jasad (badan) adalah puasa, dan puasa adalah separo dan sabar." (HR. Ibnu Majah).

Sahabat Abi Sa'id Al-Khudri ra telah berkata: Kekasihku Muhammad saw telah berwasiat kepadaku: "Tidak ada seseorang pun yang berpuasa satu hari di jalan Allah (sunat), kecuali Allah akan menjauhkan dirinya dari siksa neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun pada hari itu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Sahabat Abi Sa'id Al-Khudri ra telah berkata: "Kekasih-ku Muhammad saw telah berwasiat kepadaku tentang tiga hat: Puasa tiga hari di setiap bulan, melaksanakan dua rekaat shalat dhuha, dan melaksanakan shalat sunat witir sebelum tidur." (HR. Bukhari dan Muslim).
Sahabat Abdillah bin Amrin bin Ash ra berkata, bahwa Rasulullah saw pemah bersabda kepadahya: "Ya Abdillah, telah sampai khabar kepadaku bahwa engkau selalu melakukan puasa di siang hari dan shalat sunat di malam hari. Maka janganlah kamu melakukan yang demikian. Sebab bagi badan dan matamu ada hak. Demikian pula bagi istrimu. ada hak. Sekali tempo berpuasa dan sekali tempo berbukalah. Puasalah di setiap bulan tiga hari. Yang demikian adalah sama dengan puasa satu tahun penuh." Aku (Abdillah) berkata: "Ya Rasulallah, aku mampu untuk melakukan puasa setiap hari, dan malam harinya mela­kukan shalat sunat." Jawab Rasulullah: "Puasalah seperti puasa nabi Dawud. Puasa satu hari, dan tidak puasa satu hari. Lalu Ab­dillah bin Amrin bin Ash berkata: "Celakalah diriku, maka lalu aku mengambil rukhshah (dispensasi) dari Rasulullah tersebut." (HR. Bukhari dan Muslim).
Imam Bukhari dan Muslim mengetengahkan sebuah riwayat Disampaikan khabar kepada Rasulullah saw, bahwa Abdillah bin Amrin bin Ash berkata: "Aku akan melakukan puasa di siang hari dan shalat sunat di malam hari sepanjang hayat masih dikandung badan." Maka kemudian Rasulullah bersabda "Ya Abdillah, adakah engkau orangnya yang mengatakan akan berpuasa selama hidup?" Jawabnya: "Ya, benar. Aku yang mengucapkannya, ya Rasulallah." Lalu Rasulullah saw bersabda: "Kamu tidak akan mampu melakukannya. Maka puasa dan berbukalah, tidur dan shalat malamlah. Puasalah di setiap bulan tiga hari. Sebab kebajikan itu pahalanya dilipat gandakan sepuluh kali, hingga puasa tiga hari dalam setiap bulan sama dengan puasa satu tahun penuh." Kemudian Abdillah berkata: " Ya Rasulallah, aku mampu melakukan puasa yang lebih banyak dan itu." Sabda Rasulullah: "Puasalah satu hari, dan berbukalah dua hari." Kata Abdillah: "Aku masih mampu berpuasa lebih banyak dari itu, ya Rasulallah." Lalu Rasulullah bersabda: "Pu­asalah satu hari, dan berbukalah satu hari. Yang demikian adalah puasa nabi Dawud, dan itu adalah sebaik-baik puasa." Abdillah berkata: "Ya Rasulallah, aku masih mampu berpuasa yang lebih baik dari itu." Di dalam riwayat Imam Muslim ada tambahan: Abdillah bin Amrin berkata: "Sungguh, aku menerima perintah Rasulullah berpuasa tiga hari pada setiap bu­lan adalah lebih aku cintai daripada keluarga dan harta kekayaanku." Di dalam riwayat Imam Muslim yang lain ditegaskan: Aku (Abdillah bin Amrin) berkata: " Ya Rasulullah, aku ingin berpuasa sepanjang hayat, tidak lain hanya ingin memperbanyak amal kebajikan." Jawab Rasulullah: "Tidak ada puasa yang sempuma bagi orang yang berpuasa setahun berturut-turut."
Sahabat Aisyah ra telah berkata: "Rasulullah saw bersungguh-sungguh (menekuni) dalam berpuasa pada hari Senin dan Kamis." (HR. Nasai, Ibnu Majah, dan Tirmidzi yang menurutnya termasuk hadis hasan gharib).
Sahabat Aisyah ra telah berkata: "Rasulullah saw biasa melakukan puasa, hingga aku menyangka beliau tidak akan berbuka (akan berpuasa selamanya). Dan sering pula Rasulullah tidak berpuasa, hingga aku menyangka beliau tidak akan pernah berpuasa. Dan aku tidak pernah menyaksikan Rasulullah ber­puasa sebulan penuh, kecuali di bulan Ramadhan. Dan aku tidak pernah pula menyaksikan Rasulullah lebih banyak berpuasa pada bulan-bulan tertentu, kecuali pada bulan Sya'ban." (HR. Bukhari, Muslim, dan Abi Dawud).
Sahabat Abi Hurairah ra berkata, Rasulullah saw telah bersabda: "Puasa yang paling utama setelah puasa bulan Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharam. Dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam (tahajud)." (HR. Muslim).
Sahabat Abi Qatadah ra telah berkata: "Rasulullah saw pernah ditanya tentang puasa hari Arafah." Jawab Rasulullah: "Bisa menebusi dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang." (HR. MusUm).
Sahabat Abi Ayub ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Barangsiapa melaksanakan puasa bulan Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka berarti dia telah melakukan puasa setahun penuh " (HR. Muslim dan Abi Dawud).

google+

linkedin