20 November, 2010

PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN HURUF MIRING

Post oleh : Siger property | Rilis : 15.17 | Series :
PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN HURUF MIRING



Kelompok 2


Ketua : Trian Hermawan (1013022060)
Anggota : 1.Cory Friska (1013022002)
2. Ratri Sekar P. (1013022054)
3. Rika Safitri (1013022056)
4. Rosita Kurniawati (1013022012)
5. Shela Maulita (1013022014)
6. Yunita Prastiwi (1013022066)


Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Tim Dosen : Destiani, S.Pd.
Pendidikan Fisika









Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
Bandar Lampung
31 Oktober 2010



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa memberi rahmat, hidayah serta nikmat kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini.
Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan penulis dalam menyusun makalah ini. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaaan baik dalam materi maupun cara penyajian penulisannya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pengembangan dan kesempurnaan makalah ini. Semoga informasi yang terdapat dalam makalah berjudul “Penggunaan Huruf Kapital Dan Huruf Miring” ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan. Amin..

Bandar Lampung, 31 Oktober 2010


Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa persatuan sejak 28 Oktober 1928. Usia 82 tahun belumlah tua untuk ukuran bahasa sebuah bangsa. Usia yang masih labil, masih berubah dan berkembang seperti halnya bahasa-bahasa lain di dunia.
Sebuah bahasa berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan, informasi, dan teknologi. Rasa ingin tahu manusia yang menyebabkan perkembangan ilmu-ilmu yang telah dimiliki manusia. Bahasa pun ikut berkembang mengikuti perkembangan manusia. Bahasa bukanlah sesuatu yang mati, tetapi bahasa bisa berkembang sesuai perkembangan pemikiran penggunaanya.
Bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari- hari. Keberadaan bahasa sangat penting bagi kehidupan manusia. Dengan bahasa manusia dapat menyampaikan informasi atau berita, fakta, pendapat, dan lain sebagainya. Manusia dapat berkomunikasi dengan siapa saja menggunakan bahasa, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tanpa adanya bahasa, interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh.
Menurut Sugono (2002: 14) ditinjau dari media (sarana) yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, penggunaan bahasa dapat dibedakan dalam dua macam ragam bahasa yaitu, ragam bahasa tulis dan ragam bahasa lisan. Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Sedangkan ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar.
Penggunaan huruf kapital dan huruf miring membuat seseorang bingung untuk menggunakannya , Seseorang terkadang berlebihan dalam menggunakan huruf kapital, misalnya dengan menulis semua teks menggunakan huruf kapital atau menulis huruf kapital dan huruf kecil secara bergantian dalam satu kata. Penggunaan huruf kapital tersebut tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Pada umumnya huruf kapital digunakan di awal kalimat, nama orang, hal yang berkenaan dengan agama, dan lain sebagainya.
Berdasarkan uraian tersebut penulis membuat makalah dengan judul “Penggunaan Huruf Kapital dan Huruf Miring”.


B. Tujuan
Ada dua tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini.
1. Mendeskripsikan penggunaan huruf kapital.
2. Mendeskripsikan penggunaan huruf miring.
3. Tugas mata kuliah Bahasa Indonesia




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring
A. Huruf Kapital atau Huruf Besar
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya:
Dia mengantuk. Kita harus bekerja keras.
Apa maksudnya? Pekerjaan itu belum selesai.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
Bapak menasihatkan, "Berhati-hatilah, Nak!"
"Kemarin engkau terlambat," katanya.
"Besok pagi," kata Ibu, "Dia akan berangkat".
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Allah, Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih, Alkitab, Quran, Weda, Islam, Kristen.
Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
4.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Mahaputra Yamin Imam Syafii
Sultan Hasanuddin Nabi Ibrahim
Haji Agus Salim
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya:
Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
Tahun ini ia pergi naik haji.
5.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan pengganti nama orang tertentu.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husen Sastranegara
Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian
Gubernur Irian Jaya
b. Huruf kapital dipakai sebagai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya.
Misalnya:
Sidang itu dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia
Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional

c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi atau nama tempat tertentu.
Misalnya:
Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.
6.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah Halim Perdanakusumah
Dewi Sartika Ampere
Wage Rudolf Supratman
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der (dalam bahasa Belanda), von (dalam nama Jerman), atau da (dalam nama Portugal).
Misalnya
J.J de Hollander J.P van Bruggen
c. Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti.
Misalnya
Ibrahim bin Adam Siti Fatimah binti Salim
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
pascal second Pas
J/K atau JK¬¬-1 joule per Kelvin
N Newton
e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama sejenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
mesin diesel 5 ampere
10 volt
7.a. Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia bahasa Inggris
suku Sunda
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
mengindonesiakan kata asing
keinggris-inggrisan
8.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya,
Misalnya:
bulan Agustus hari Natal
bulan Maulid Perang Candu
hari Galungan tahun Hijriah
hari Jumat tarikh Masehi
hari Lebaran
b.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Perang Candu Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
9.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsure-unsur nama diri geografi.
Misalnya:
Banyuwangi Cirebon
Asia Tenggara Amerika Serikat
Jalan Diponegoro Terusan Sue
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsure-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi .
Misalnya :
Kali Brantas Lembah Baliem
Bukit Barisan Ngarai Sianok
Danau Toba Selat Lombok
Daratan Tinggi Dieng Tanjung Harapan
Gunung Semeru Teluk Benggala
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarka kekhasan budaya.
Misalnya:
ukiran Jepara pempek Palembang
tari Melayu asinan Bogor
d. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.
Misalnya:
Berlayar ke teluk menyeberangi selat
pergi ke arah tenggara mandi di kali
e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.
Misalnya:
garam inggris gula jawa
kacang bogor pisang ambon
10.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan,oleh, atau, dan untuk.
Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972
10.b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya:
menjadi sebuah republik
beberapa badan hukum
kerja sama antara pemerintah dan rakyat
menurut undang-undang yang berlaku
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang empurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyelesaikan makalah "Asas-Asas Hukum Perdata".
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri.
Misalnya:
Dr. doktor
M.A. master of arts
S.H. sarjana hukum
S.S. sarjana sastra
Prof. profesor
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. saudara
14.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto.
Adik bertanya, "Itu apa, Bu?"
Surat Saudara sudah saya terima.
"Silakan duduk, Dik!" kata Ucok.
Besok Paman akan datang.
Mereka pergi ke rumah Pak Camat.
Para ibu mengunjungi Ibu Hasan.
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Surat Anda telah kami terima.
16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan pernyataan lengkap itu.

B. Huruf Miring
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
majalah Bahasa dan Kesusastraan
buku Negarakertagama karangan Prapanca
surat kabar Suara Karya
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Huruf pertama kata abad ialah a.
Dia bukan menipu, tetapi ditipu.
Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.
Buatlah kalimat dengan berlepas tangan.
3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Misalnya:
Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
Politik divide et impera pernah merajalela di negeri ini.
Weltanschauung antara lain diterjemahkan menjadi 'pandangan dunia'.
Tetapi:
Negara itu telah mengalami empat kudeta.

Catatan:
Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi satu garis di bawahnya.



Daftar Pustaka

Staf .31 Oktober 2010. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2009.http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/Permen46-2009.pdf
Widiya. 2010. Pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia Yang disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung : Yrama Widya

google+

linkedin

1 komentar:

Tulis komentar